Rutinitas

What’s up the people of the world?? *niru youtuber* *diketok Chandraliow*

Kuliah oh kuliah. Kerja oh kerja. Hidup oh hidup.

Ya, kuliah sambil kerja itu bukan sesuatu yang mudah, kerjanya apa? Ya itu kerjain tugas-tugas kuliah, susah banget kan? Wehehe. Di sini gue jabarin 15% informasi, 15% ilmu, dan 70% curhatan gue. Kisah ini diambil berdasarkan kisah nyata. Jika ada kesamaan nama dan tokoh, itu karena gue yang pengen. Di sini gue mau share tentang kuliah sambil kerja yang seperti gue alami sekarang.

Ya, keadaan ini yang lagi gue alami sekarang, mungkin dari kalian juga ada yang ngerasain atau akan merasakan hal seperti ini. Entah dari dulu, entah baru mulai, atau jauh sebelum jaman malin kundang dikutuk jadi batu. Mungkin ada juga yang sekarang masih sekolah, ketika udah lulus bakalan kuliah sambil kerja. Ya bisa aja kan, daripada kuliah sambil ngegalauin gebetan yang udah beda kampus.

Tapi dengan kerja sambil kuliah gue merasa menjadi pribadi yang lebih baik. Nggak lagi mengandalkan orang tua dari segi biaya, menempa diri dengan membiayai kuliah sendiri. Ya masa kalo udah kerja masih dibiayain orang tua, malu dong.

Disisi lain gue juga bisa membeli barang yang pengen gue beli. Mulai dari beli baju, beli sepatu, bahkan sampe beliin bunga bangke buat mantan. Syaratnya ya asal mau nabung sih. Dengan begitu kita akan tumbuh menjadi anak yang nggak manja, tapi kalo manja-manjaan sama dia gpp kan ya? Hihihi

Dari pagi sampai sore bekerja dan dari pulang kerja langsung ke kampus hingga malam tiba, yang artinya waktu yang ada tersita habis. Bahkan mungkin kalo ada tugas kuliah gue pulang kuliah masih tersita waktunya untuk kerjain tugas. Otomatis waktu menjadi sangat berharga, waktu bersama keluarga dan teman menjadi sangat minim. Itu semua adalah resiko yang harus gue tanggung dan dari sini gue mulai mengerti dan menghargai arti sebuah pengorbanan. Wedew!

Tapi bukan cuma itu, tantangan terbesar untuk yang kuliah sambil kerja, pasti ngantuk. Apalagi kalo dosennya ngejelasin materi layaknya mendongeng, 1 per 1 mahasiswa pun berguguran. Ngantuk yang gue alami bisa di kantor atau pun di kelas. Di kantor karena semalaman kuliah dan ngerjain tugas sampe subuh dan di kelas karena kerjaan kantor yang banyak yang membuat badan pegal-pegal, kesemutan, bibir pecah-pecah, dan masih banyak lagi.

Pulang malam juga udah menjadi kebiasaan gue setiap hari, karena kelas juga selesai paling malam jam 9. Ketika pulang dan mellihat kasur di rumah adalah hal yang mewah buat gue. Membaringkan badan di sana saat semua persoalan telah dilalui hari itu menjadi hal yang ditunggu-tunggu setiap hari.

Pada saat libur kerja dan kuliah, untuk merayakan sesuatu yang jarang terjadi ini, gue biasanya pergunakan untuk tidur. Tapi memang kadang gue juga hunting dan explore tempat-tempat wisata untuk sekedar merefresh otak. Belakangan ini sih selalu gue pergunain untuk tidur. Bangun tidur sampe siang, bermalas-malasan di rumah, sambil mengumpulkan energi kembali pulih. Terkadang sulit melepaskan kepergian akhir pekan, karena masih terasa kurang puas. Tapi apa boleh buat rutinitas siap menanti kembali.

Beberapa hal positif yang gue dapat adalah ketiga hal ini, di mana masih bisa belajar dan mendapat ilmu di kampus, bekerja mendapatkan gaji berupa uang dan pastinya pengalaman juga didapat di tempat kerja. Beberapa hal ini yang menjadi satu kesatuan dan menjadi sensasi tersendiri bagi mereka yang merasakan.

Walau memang aktivitas menjadi padat, asal tekun dan tetap semangat pasti selalu ada hal-hal yang membuat semangat tetap terpacu. Salah satunya untuk membahagiakan orang tua, dukungan teman-teman dan kerabat lainnya. YOLOO.