siSayang dan siRindu

(Perempuan tengah duduk sendirian…)

Hei kamu, iya kamu. Cepatlah kemari.

Sang perempuan itu bingung dalam rajutan pertanyaan “siapa dia berani menyapaku??” dan ia menghampiri sosok yang memanggilnya tersebut…

Sang perempuan tak menyangka, sosok tersebut (aku) menegurnya lebih dulu “hei perempuan, kau lupa padaku?” si perempuan menjawab “kau siapa? Kapan aku mengenalmu dan dimana?”

Ah, benar, kau telah lupa padaku. Biar kuingatkan siapa aku…

Aku cinta yang kau hempaskan kala berjalan.
Aku cinta yang kau kubur dalam-dalam tanpa nisan.
Aku adalah hingar bingar yang kau bilang tak butuh, tapi kau mencariku saat sepi…

Kau masih bergurau tak mengingatku?

Biar kuingatkan kembali karena akulah jantungmu yang sedang berdegup.
Wangi parfum yang kau hirup, serta sayap yang membawamu terbang ke langit khayalan.
Akulah si pelukis senyum yang menenangkanmu, aku juga yang mengubah lagu tangis untukmu.

Aku siSayang kala perjumpaan, dan siRindu kala perpisahan.

Tiba-tiba perempuan tersebut menangis, dan setelah sekian lama…
Ia pun berkata “lalu kemana saja kau selama ini?”

Lalu aku menjawab, perempuan nan cantik kau telah meninggalkanku.
Sejak itu aku terus mengingatmu, berharap kau menoleh ke belakang dan memanggilku.

Tapi kini tak perlu lagi kau lakukan itu, sebab aku sudah didepanmu. Sudah cepat peluk aku, tapi jangan kau lepas peluk itu.